Konsep Data Center
Pembahasan
Manajemen tidak hanya dibutuhkan dalam dunia bisnis semata
tetapi dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan yang diorganisir dan dalam semua
tipe organisasi. (Organsisasi =
bekerja sama untuk mencapai tujuan. ) Tiap manusia dalam perjalanan
hidupnya selalu menjadi anggota organisasi, contoh, organisasi dalam keluarga,
sekolah, universitas dan sampai menjadi pemimpin di suatu lembaga, contoh;
pemimpin dalam rumah tangga. Manajemen
dibutuhkan oleh semua organisasi, agar semua usaha tidak sia-sia dan sulit
untuk mencapai tujuan.
Ada
dua alasan diperlukannya manajemen.
- Untuk pencapaian tujuan.
- Untuk menjaga keseimbangan diantara
tujuan- tujuan
yang saling bertentangan.
1.
DEFINISI MANAJEMEN
Konsep Dasar Manajemen menurut :
1. James A.F. Stoner ; manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
2. Oei Liang Lie ; Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya
manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
2.
Manajemen berasal dari kata to manage = MENGATUR.
- WHAT : Apa
yang diatur man, money, methods, material,
machines and market (6M).
- WHY : Mengapa harus diatur agar 6M itu
lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi dan terkoordinasi dalam
mencapai tujuan yang optimal.
- WHO : Siapa yang mengatur yang memimpin
yang punya wewenang untuk mengatur 6 M.
- HOW :
Bagaimana mengatur melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen POAC
- WHERE :
Dimana diatur à di lembag
Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel: Manajemen adalah
usaha mencapai tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer
mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penempatan, pengarahan
dan pengendalian.
3.
Manajemen sebagai Ilmu dan Seni.
Ilmu (Science) adalah sekumpulan pengetahuan Yang
telah disistematiskan, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran
umum mengenai keadaan suatu subjek atau objek tertentu.
·
Seni (art) adalah suatu kreativitas pribadi
yang kuat dan disertai keterampilan.
·
Seni manajemen meliputi kecakapan untuk melihat
totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbedabeda, kecakapan untuk
menciptakan sesuatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan
visi tersebut dengan skill yang dimiliki.
4.
Manajemen sebagai profesi
Kriterianya adalah:
1. Para
profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip
umum. Adanya pendidikan, kursuskursus, pelatihan dan pengembangan menunjukkan bahwa prinsip-prinsip
manajemen tertentu dapat diandalkan.
2. Para profesional mendapatkan status
merekakarena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena unsur agama, suku, politik (KKN).
3. Para profesional harus ditentukan oleh suatu
kode etik yang
kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya.
5.
Pengertian dan Istilah Manajemen.
- Manajemen
berbeda dengan kewiraswastaan.
Dalam
ekonomi faktor-faktor produksi adalah tanah, tenaga kerja, modal dan wiraswasta (pemilik). Wiraswasta, menurut definisi,memahami,
mendapatkan sumber-sumber daya,
mengorganisasikan dan
menjalankan bisnis.
- Manajemen
berbeda dengan supervisi. Karena
supervisi merupakan bagian dari manajemen.
6.
Aplikasi-aplikasi yang berbeda dari istilah-istilah
manajemen.
1. Pengelompokan Pekerjaan.
Manajemen dapat berarti suatu
kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi manajerial. Ini
digunakan untuk menyebut seluruh individu dalam kelompok secara kolektif.
2.
Seorang Individu.
Individu yang melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial atau
bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat disebut bagian manajemen.
3.
Suatu Disiplin akademik.
Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik atau suatu bidang studi.
4.
Suatu Proses.
Manajemen juga merupakan suatu proses, karena mencakup pelaksanaan suatu
rangakaian tipe-tipe khusus
kegiatan atau fungsi.
Prinsip-prinsip
Manajemen
1. Pembagian
kerja
Bila ada kejelasan tentang siapa mengerjakan apa, maka
kelompok akan lebih berhasil dan berdaya guna, karena baik cara kerjanya.
2. Disiplin.
Ketaatan kepada peraturan yang telah disepakati bersama
dan kesadaran anggota yang tinggi
tentang tanggungjawab dan tugas-tugasnya amat menentukan keberhasilan manajemen
3. Kesatuan
Perintah
Perlu adanya kesatuan perintah untuk menghindari
kesimpangsiuran
4. Kesatuan Arah
Kesepakatan arah merupakan hal yang mengikat
kelompokKepentingan bersama diatas individu
5.
Rantai berjenjang dan rentang kendali
II. MANAJEMEN
dan MANAJER
1.
Tingkatan Manajemen.
a. Manajer lini – pertama:
- tingkatan paling rendah dalam organisasi yang mengawasi tenaga-tenaga
operasional, biasa disebut dengan, mandor, supervisor dan leader.
b. Manajer Menengah.
- Meliputi beberapa tingkatan dalam organisasi, biasa
disebut dengan manajer departemen, kepala pengawas (superintendents).
Contoh, Kepala Bagian
membawahi beberapa kepala seksi.
c. Manajer Puncak.
- Klasifikasi ini terdiri dari kelompok kecil eksekutif
dan bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi, dan biasa disebut
sebagai
direktur, presdir, kepala divisi dan sebagainya.
Manajemen
Administratif, terdiri:
-
Penentuan Tujuan (Targeting)
-
Perencanaan (Planning).
-
Pengorganisasian (Organizing).
-
Pengarahan (Actuating)
-
Pengawasan (Controlling).
Manajemen
Operatif, yaitu:
-
Pengarahan dengan memotivasi, supervisi dan komunikasi.
2. Manajer-manajer fungsional dan
umum.
Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab hanya
atas satu kegiatan organisasi, contoh: Manajer produksi, bertanggung
jawab terhadap kegiatan
proses produksi mulai dari penyediaan bahan baku sampai kepada hasil produksi.
Begitu juga pada bagian keuangan, pemasaran dan kepersonaliaan.
Manajer Umum, (General Manajer) Merupakan tingkatan manajemen yang
lebih tinggi, yaitu
mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas beberapa kegiatan fungsional.
3.
Fungsi-fungsi Manajemen.
a. Perencanaan, adalah:
1. Pemilihan atau penetapan tujuan
organisasi.
2. Penentuan Strategi, kebijakan,
proyek, program,
prosedur, metode, sistem anggaran
dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Pembuatan keputusan banyak dibutuhkan disini.
b. Pengorganisasian, adalah:
1. Menentukan segala sumber daya
yang ada
dengan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Merancang dan mengembangkan
suatu kelompok kerja / organisasi.
3. Penugasan tanggung jawab dan
mendelaegasikan wewenang kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c. Penyusunan Personalia
(Staffing), adalah:
1. Penarikan (recruitment),
pelatihan, pengembangan serta penempatan
dan memberi orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja MSDM
2. Fungsi ini ditempatkan pada
satu bagian dengan fungsi pengorganisasian, karena adanya saling keterkaitan,
yaitu: fungsi organisasi merancang “wadahnya” maka staffing memberi “isinya”.
d.
Pengarahan, adalah:
1. Menugaskan karyawan untuk
bergerak menuju tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Fungsi ini bisa disebut dengan
beberapa nama, antara lain: Leading,
Directing, Motivating dan umumnya sering dipakai dengan Actuating.
e.
Pengawasan, adalah:
1. Penemuan dan penerapan cara dan
peralatan untuk mengukur dan menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan sebelumnya.
2. Pengawasan Positif: mencoba
mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif
3. Pengawasan Negatif: mencoba
untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak
terjadi atau terjadi kembali.
4. Pengawasan Internal/Eksternal.
5. Empat Unsur fungsi Pengawasan:
1. Penetapan Standar Pelaksanaan.
2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan
standar yang telah ditetapkan.
4. Pengambilan tindakan koreksi jika terdapat penyimpangan
standar.
4.
Kegiatan dan Peranan Manajer.
a. Tugas-tugas penting manajer:
- Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.
- Manajer
memadukan dan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan
skala prioritas.
- Manajer memikul tanggung jawab dan mempertanggung
jawabkan.
- Manajer harus berfikir secara analitis & konseptual
- Manajer adalah seorang mediator.
- Manajer adalah seorang politisi.
- Manajer adalah seorang diplomat.
- Manajer siap mengambil keputusan
sulit.
b. Kegiatan yang dilakukan manajer.
1. Kegiatan Pribadi.
2. Kegiatan Teknis.
3. Kegiatan Admistratif.
4. Kegiatan Interaksional.
6.
Keterampilan-keterampilan manajerial:
1.
Keterampilan Konseptual:
adalah kemampuan mental untuk:
Koordinasi dan integrasi seluruh kepentingan dan kegiatan
organisasi, mencakup:
- mampu melihat organisasi secara menyeluruh.
- memahami hubungan yang saling bergantian antar bagian.
- mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasi-kan
informasi dari berbagai sumber.
2.
Keterampilan kemanusiaan.
adalah kemampuan untuk bekerja dengan:
- memahami dan memotivasi orang lain, baik secara
individu maupun kelompok mencapai tujuan.
3.
Keterampilan Administratif:
adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi
manajemen dalam administrasi.
4.
Keterampilan teknik.
adalah kemampuan menggunakan:
- peralatan-peralatan
- prosedur-prosedur atau teknik-teknik,dari suatu bidang tertentu,
seperti akuntansi, produksi,
penjualan atau manufaktur dan lainnya.
Tingkat Manajemen dan Ketrampilan
1. Technical skill (ketrampilan
teknis) adalah kemampuan menggunakan prosedur, teknik, dan
pengetahuan bidang khusus.
2. Human skill (ketrampilan
manusia) adalah
kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi oranglain sebagai individu
dalam kelompok.
3. Conceptual skill (ketrampilan
konseptual) adalah
kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua kepentingan dan
aktivitas organisasi.
Proses Manajemen
Proses
adalah cara sistematik yang
sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan.:
1.
Planning (merencanakan) adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk
mencapai tujuan. Rencana juga merupakan pedoman untuk:
a.
Organisasi
memperoleh & menggunakan sumberdaya yg diperlukan untuk mencapai tujuan.
b.
Anggota
organisasi melaksanakan aktivitasnya konsisten dengan tujuan dan prosedur
yang sudah ditetapkan
c.
Memonitor
dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga untuk mencapai
b.
Tujuan,
sehingga tindakan korektif dapat diambil bila kemajuan tidak dihasilkan.
2.
Organizing (mengorganisasi) adalah proses memperkerjakan dua orang/lebih
untuk bekerja- sama
dgn cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran
3. Leading (memimpin) adalah proses mengarahkan
danmempengaruhi aktivitas yang berkaitan
dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi.
4. Controlling (pengendalian) adalah proses untuk memastikan
bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dgn aktivitas yg direncanakan.
Fungsi pengendalian melibatkan beberapa elemen
:
- a.Menetapkan standar prestasi kerja
- b.Mengukur prestasi saat ini
- c.Membandingkan prestasi ini dengan
standar yang telah ditetapkan
- d.Mengambil
tindakan korektif bila ada deviasi yang dideteksi
- Mengapa Belajar Teori Manajemen
Theory
(teori) adalah sekelompok asumsi yang masuk akal dikemukakan untuk menjelaskan hubungan antara
dua fakta atau lebih yang dapat diamati serta menyediakan dasar yang mantap
untuk memerkirakan peristiwa pada masa depan.
1. Teori memberikan fokus yang mantap untuk memahami apa yang kita alami.
2. Teori mempermudah kita berkomunikasi dengan efisien dan
3. dengan demikian bergerak kearah hubungan yang semakin kompleks
Teori membuat kita - bahkan,
menantang kiata – untuk terus belajar mengenai dunia kita
2. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
1.
Aliran manajemen ilmiah
Scientific managemen theory (teori manajemen ilmiah)
adalah pendekatan manajemen, dirumuskan oleh Frederick A Taylor dan kawan-kawan
antara tahun 1890 dan 1930, yang mencoba menerangkan secara ilmiah metode
terbaik untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan
memotivasi pekerja.
2.
Aliran Teori organisasi klasik
Classical organization theory (teori organisasi klasik)
adalah Suatu usaha, dipelopori oleh Henry Fayol untuk mengenali prinsip-prinsip
dan ketrampilan yang mendasari manajemen efektif.
3.
Aliran Tingkah laku organisasi adalah manusia
Behavior school (aliran tingkah laku) adalah sekelopok
sarjana manajemen yang terlatih dalam bidang sosiologi, psikologi serta
bidang-bidang terkait, yang menggunakan keanekaragaman pengetahuan mereka untuk
memahami dan menjalankan manajemen organisasi secara efektif.
4.
Aliran ilmu manajemen
Managemen scince school (aliran ilmu manajemen) adalah
Pendekatan masalah manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat
model, menganalisa dan
menyelesaikannya.
3.
PERKEMBANGAN MUTAKHIR DALAM TEORI MANAJEMEN
1.
Pendekatan Sistem
adalah
pandangan bahwa organisasi sebagai sistem yang
dipersatukan dan diarahkan dari bagian bagian yang saling berkaitan.
2. Pendekata kontigensi
Adalah
pandangan bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan kontribusi untuk
pencapaian sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan
yang berbeda.
3. Keterlibatan dinamik
Adalah
pandangan bahwa waktu dan hubungan manusia mendesak manajemen untuk memikirkan
ulang pendekatan tradisional dalam menghadapi perubaha yang etrus menerus
berlangsung den cepat.
4. PROSES PERENCANAAN
(PLANNING)
Pengertian :
Ø Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa
yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Ø Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision
making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu.
EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN (PLANNING):
Tahap 1, Menetapkan tujuan atau serangkaian
tujuan èdimulai
dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau
kelompok kerja
Tahap 2, Merumuskan keadaan saat ini ètahap ini memerlukan informasi terutama
tentang keuangan dan data statistik, yang diperoleh melalui komunikasi.
Tahap 3, Mengidentifikasikan segala kemudahan
dan hambatan è segala
kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan
Tahap 4, Mengembangkan rencana atau serangkaian
kegiatan untuk pencapaian tujuan è Pengembangan berbagi alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan,
penilaian alternatif-alternatif terbaik dan paling memuaskan
MANFAAT PERENCANAAN
- Membantu manajemen
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
- Membantu kristalisasi
persesuaian pada masalah-masalah utama
- Memungkinkann manajer
memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
- Membantu penempatan
tanggungjawab lebih cepat lanjutan.
- Memberikan cara
pemberian perintah untuk operasi
- Memudahkan dalam
melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
- Membuat tujuan lebih
khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
- Meminimumkan pekerjaan
yang tidak pasti
- Menghemat waktu, usaha
dan dana
KELEMAHAN PERENCANAAN
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada
kontribusi yang nyata
2. Cenderung menunda kegiatan
3. Terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
4. Kadang-kadang hasil yg paling baik didapatkan oleh penyelesaian
situasi individual
5. Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Pengorganisasian è proses
penyusunan struktur organisasi yg sesuai dengan tujuan organisasi,
sumberdaya-sumberdaya yg dimiliki dan lingkungan yg melengkapinya
Aspek utama proses proses penyusunan struktur organisasi ada 2
(dua) yaitu:
*
Departementalisasi àpengelompokkan kerja
*
Pembagian kerja à pemerincian tugas pekerjaan
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat
suatu organisasi dapat mencapai tujuannya, yg tercermin pada struktur
organisasi yg mencakup :
- Pembagian kerja
- Departementalisasi
- Bagan organisasi
formal
- Rantai perintah
dan kesatuan perintah
- Tingkat-tingkat
hirarki manajemen
- Saluran
komunikasi
- Penggunaan
komite
- Rentang
manajemen dan kelompok-kelompok informal yg tidak dapat dihindarkan
PEMBUATAN
KEPUTUSAN.
Pendahuluan:
Pembuatan Keputusan merupakan bagian kunci kegiatan manajer, misalnya untuk:
- Investasi dan Reinvestasi
- Meningkatkan volume penjualan.
- Menaikkan harga jual.
- Mengambil tindakan pada fungsi operatif MSDM.
- Menentukan lokasi tempat kediaman perusahaan dan tempat
kedudukan perusahaan yang baru dan juga lokasi gudang baru dan lain-lain.
Pembuatan Keputusan adalah
menggambarkan proses
melalui
mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
1.
Tipe-tipe Keputusan.
Keputusan-keputusan
juga dapat dibedakan antara
keputusan
yang dibuat dibawah kondisi kepastian,
resiko
dan ketidak pastian:
a.
Keputusan- keputusan yang diprogram. adalah keputusan yang dibuat
menurut kebiasaan,
aturan
atau prosedur.
Keputusan-keputusan
ini rutin dan berulang-ulang, karena setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan-kebijaksanaan
tertulis dan tidak tertulis untuk memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi
yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif-alternatif.
Contoh:
Manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji karyawan
yang baru, karena organisasi pada
umumnya sudah mempunyai standar gaji untuk semua pegawai.
b. Keputusan- keputusan yang tidak diprogram.
adalah keputusan yang berkenaan dengan maslahmasalah khusus,
khas dan tidak biasa.
contoh:
-Keputusan cara pengalokasian sumber-sumber daya organisasi.
- Penanganan
lini produk yang jatuh di pasaran dll.
2. Proses Pembuatan Keputusan.
Identifikasi dan diagnosa masalah. Pengumpulan
dan analisa data
Pengembangan alternatif-alternatif. Evaluasi alternatif-alternatif Umpan balik Pemilihan alternatif.
Implementasi keputusan. Evaluasi hasil keputusan.
3. Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan
Para manajer akan sulit untuk membuat keputusankeputusan
tanpa melibatkan para bawahannya. Keterlibatanini dapat dibagi dua;
- Kelompok
formal, yaitu seperti penggunaan kelompok-kelompok
atau panitia dalam pembuatan keputusan, misalnya Pokja atau Kelompok Kerja
dalam merumuskan sistem anggaran
terpusat.
- Kelompok
informal, yaitu bantuan para bawahan terjadi pada setiap tahap proses
pembuatan keputusan.
Banyak
manajer merasa bahwa keputusan-keputusan yang dibuat kelompok, seperti panitia
lebih efektif karena
memaksimumkan pengetahuan orang banyak, dan ada juga sebagian manajer lainnya menghindari keterlibatan
kelompok, karena mereka merasa bahwa hal itu akan memperlambat proses
pembuatan keputusan.
4. Karakteristik berbagai Situasi Keputusan.
Karakteristik
pokok situasi keputusan menurut Vroom dan Yetton adalah sebagai berikut:
1. Adakah persyaratan kualitas dimana
suatu penye-
2.
lesaian
lebih rasional dibanding yang lain?.
3. Apakah manajer mempunyai informasi
cukup untuk
4.
membuat
keputusan yang berkulitas?.
5. Apakah situasi keputusan
terstruktur?.
6.
Apakah
penerimaan keputusan oleh para bawahan
7.
merupakan
faktor kritis implementasi efektif
8. keputusan?.
9.
Adakah
kepastian yang layak bahwa keputusan
10. akan diterima para bawahan bila
manajer
11. Adakah
kepastian yang layak bahwa keputusan
12. akan diterima
para bawahan bila manajer membuat keputusan
sendiri?.
13. Apakah para
bawahan manajer menyebarkan tujuan
14. organisasi
untuk dicapai bila maslah dipecahkan?.
15. Apakah
penyelesaian yang disukai akan menyebabkankonflik diantara para bawahan?.
Dengan kata lain, variabel-variabel kunci diatas akan
menentukan apakah sebaiknya para manajer melibatkan para bawahan dalam
pembuatan keputusan atau membuat keutusan sendiri tanpa para bawahannya.
Ø
PEMBUATAN
KEPUTUSAN (lanjutan).
1. Metoda-metoda Kuantitatif dalam pembuatan keputusan.
Operasi organisasi akan bertambah besar dan semakin
kompleks dan mahal sehingga semakin sulit pula manajer untuk membuat
keputusan-keputusan yang efektif.
Dengan demikian manajer tidak harus bergantung pada intuisinya
saja dalam membuat keputusan, tetapi mereka memerlukan bantuan berbagai teknik
dan
peralatan kuantitatif.
·
Riset Operasi
(Operation Research):
adalah menggambarkan, memahami dan memperkirakan atau
meramal perilaku berbagai
sistem yang kompleks.
·
Tujuannya adalah:
untuk menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar pembuatan
keputusan, dengan menggunakan
teknik-teknik ilmiah & matematika digunakan untuk:
o
untuk membangun model-model yang meramal
- perubahan dalam lingkungan.
- memperkirakan
hasil berbagai kegiatan.
- mengevaluasi
hasil kegiatan.
Comments
Post a Comment