Konsep Data Center

Pembahasan


Manajemen tidak hanya dibutuhkan dalam dunia bisnis semata tetapi dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan yang diorganisir dan dalam semua tipe organisasi.  (Organsisasi = bekerja sama untuk mencapai tujuan. ) Tiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu menjadi anggota organisasi, contoh, organisasi dalam keluarga, sekolah, universitas dan sampai menjadi pemimpin di suatu lembaga, contoh; pemimpin dalam  rumah tangga. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, agar semua usaha tidak sia-sia dan sulit untuk mencapai tujuan.

Ada dua alasan diperlukannya manajemen.
  1. Untuk pencapaian tujuan.
  2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan- tujuan yang saling bertentangan.


1.    DEFINISI MANAJEMEN

Konsep Dasar Manajemen menurut :
1.    James A.F. Stoner ; manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.    Oei Liang Lie ; Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2.      Manajemen berasal dari kata to manage = MENGATUR.
- WHAT : Apa yang diatur  man, money, methods, material, machines and market (6M).
- WHY : Mengapa harus diatur  agar 6M itu lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal.
- WHO : Siapa yang mengatur yang memimpin yang punya wewenang untuk mengatur 6 M.
- HOW : Bagaimana mengatur melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen POAC
- WHERE : Dimana diatur à di lembag
Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel: Manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang  lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,  penempatan, pengarahan dan pengendalian.

3.      Manajemen sebagai Ilmu dan Seni.
Ilmu (Science) adalah sekumpulan pengetahuan Yang telah disistematiskan, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran umum mengenai keadaan suatu subjek atau objek tertentu.
·         Seni (art) adalah suatu kreativitas pribadi yang kuat dan disertai keterampilan.
·         Seni manajemen meliputi kecakapan untuk melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbedabeda, kecakapan untuk menciptakan sesuatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan visi tersebut dengan skill yang dimiliki.


4.    Manajemen sebagai profesi
Kriterianya adalah:
1.      Para profesional membuat keputusan atas dasar  prinsip-prinsip umum. Adanya pendidikan, kursuskursus, pelatihan dan pengembangan menunjukkan bahwa prinsip-prinsip manajemen tertentu dapat diandalkan.
2.       Para profesional mendapatkan status merekakarena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena unsur agama, suku, politik (KKN).
3.       Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya.

5.    Pengertian dan Istilah Manajemen.
  1. Manajemen berbeda dengan kewiraswastaan. Dalam ekonomi faktor-faktor produksi adalah tanah, tenaga kerja, modal dan wiraswasta (pemilik). Wiraswasta, menurut definisi,memahami, mendapatkan sumber-sumber daya, mengorganisasikan dan menjalankan bisnis.
  2. Manajemen berbeda dengan supervisi. Karena supervisi merupakan bagian dari manajemen.



6.    Aplikasi-aplikasi yang berbeda dari istilah-istilah manajemen.

1. Pengelompokan Pekerjaan.
Manajemen dapat berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi manajerial. Ini digunakan untuk menyebut seluruh individu dalam kelompok secara kolektif.
2.   Seorang Individu.
Individu yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat disebut bagian manajemen.
3.   Suatu Disiplin akademik.
Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik atau suatu bidang studi.
4.   Suatu Proses.
Manajemen juga merupakan suatu proses, karena mencakup pelaksanaan suatu rangakaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.

Prinsip-prinsip Manajemen

1. Pembagian kerja
Bila ada kejelasan tentang siapa mengerjakan apa, maka kelompok  akan lebih berhasil dan berdaya guna, karena baik cara kerjanya.
2. Disiplin.
Ketaatan kepada peraturan yang telah disepakati bersama dan kesadaran anggota yang tinggi tentang tanggungjawab dan tugas-tugasnya amat menentukan keberhasilan manajemen
3. Kesatuan Perintah
Perlu adanya kesatuan perintah untuk menghindari kesimpangsiuran
4. Kesatuan Arah
Kesepakatan arah merupakan hal yang mengikat kelompokKepentingan bersama diatas individu
5. Rantai berjenjang dan rentang kendali




II. MANAJEMEN dan MANAJER
1. Tingkatan Manajemen.
a. Manajer lini – pertama:
- tingkatan paling rendah dalam organisasi yang  mengawasi tenaga-tenaga operasional, biasa disebut dengan, mandor, supervisor dan leader.
b. Manajer Menengah.
- Meliputi beberapa tingkatan dalam organisasi, biasa disebut dengan manajer departemen, kepala pengawas (superintendents). Contoh, Kepala Bagian membawahi beberapa kepala seksi.
c. Manajer Puncak.
- Klasifikasi ini terdiri dari kelompok kecil eksekutif dan bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi, dan biasa disebut sebagai
direktur, presdir, kepala divisi dan sebagainya.
 












Manajemen Administratif, terdiri:
- Penentuan Tujuan (Targeting)
- Perencanaan (Planning).
- Pengorganisasian (Organizing).
- Pengarahan (Actuating)
- Pengawasan (Controlling).
Manajemen Operatif, yaitu:
- Pengarahan dengan memotivasi, supervisi dan  komunikasi.


2.    Manajer-manajer fungsional dan umum.
Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab hanya atas satu kegiatan organisasi, contoh: Manajer produksi, bertanggung jawab terhadap kegiatan proses produksi mulai dari penyediaan bahan baku sampai kepada hasil produksi.
Begitu juga pada bagian keuangan, pemasaran dan kepersonaliaan.
Manajer Umum, (General Manajer) Merupakan tingkatan manajemen yang lebih tinggi, yaitu mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas beberapa kegiatan fungsional.

3. Fungsi-fungsi Manajemen.
a. Perencanaan, adalah:
1. Pemilihan atau penetapan tujuan organisasi.
2. Penentuan Strategi, kebijakan, proyek, program,
prosedur, metode, sistem anggaran dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak dibutuhkan disini.

b. Pengorganisasian, adalah:
1. Menentukan segala sumber daya yang ada
dengan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Merancang dan mengembangkan suatu kelompok kerja / organisasi.
3. Penugasan tanggung jawab dan mendelaegasikan wewenang kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c. Penyusunan Personalia (Staffing), adalah:
1. Penarikan (recruitment), pelatihan, pengembangan  serta penempatan dan memberi orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja  MSDM
2. Fungsi ini ditempatkan pada satu bagian dengan fungsi pengorganisasian, karena adanya saling keterkaitan, yaitu: fungsi organisasi merancang “wadahnya” maka staffing memberi “isinya”.
d. Pengarahan, adalah:
1. Menugaskan karyawan untuk bergerak menuju  tujuan yang telah ditetapkan.
2. Fungsi ini bisa disebut dengan beberapa nama,  antara lain: Leading, Directing, Motivating dan umumnya sering dipakai dengan Actuating.
e. Pengawasan, adalah:
1. Penemuan dan penerapan cara dan peralatan  untuk mengukur dan menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan sebelumnya.
2. Pengawasan Positif: mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif
3. Pengawasan Negatif: mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali.
4. Pengawasan Internal/Eksternal.
5. Empat Unsur fungsi Pengawasan:
1. Penetapan Standar Pelaksanaan.
2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
4. Pengambilan tindakan koreksi jika terdapat penyimpangan standar.

4. Kegiatan dan Peranan Manajer.
a. Tugas-tugas penting manajer:
- Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.
- Manajer memadukan dan dan menyeimbangkan  tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan skala prioritas.
- Manajer memikul tanggung jawab dan mempertanggung jawabkan.
- Manajer harus berfikir secara analitis & konseptual
- Manajer adalah seorang mediator.
- Manajer adalah seorang politisi.
- Manajer adalah seorang diplomat.
- Manajer siap mengambil keputusan sulit.
b. Kegiatan yang dilakukan manajer.
1. Kegiatan Pribadi.
2. Kegiatan Teknis.
3. Kegiatan Admistratif.
4. Kegiatan Interaksional.






 

































 






















6. Keterampilan-keterampilan manajerial:
1. Keterampilan Konseptual:
adalah kemampuan mental untuk:
Koordinasi dan integrasi seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi, mencakup:
- mampu melihat organisasi secara menyeluruh.
- memahami hubungan yang saling bergantian antar bagian.
- mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasi-kan informasi dari berbagai sumber.
2. Keterampilan kemanusiaan.
adalah kemampuan untuk bekerja dengan:
- memahami dan memotivasi orang lain, baik secara
individu maupun kelompok mencapai tujuan.
3. Keterampilan Administratif:
adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen dalam administrasi.
4. Keterampilan teknik.
adalah kemampuan menggunakan:
- peralatan-peralatan
- prosedur-prosedur atau teknik-teknik,dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi,
penjualan atau manufaktur dan lainnya.

Tingkat Manajemen dan Ketrampilan
1. Technical skill (ketrampilan teknis) adalah  kemampuan menggunakan prosedur, teknik, dan pengetahuan bidang khusus.
2. Human skill (ketrampilan manusia) adalah kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi oranglain sebagai individu dalam kelompok.
3. Conceptual skill (ketrampilan konseptual) adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas organisasi.

 



















Proses Manajemen
Proses adalah cara sistematik yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan.:
1. Planning (merencanakan) adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan. Rencana juga merupakan pedoman untuk:
a.    Organisasi memperoleh & menggunakan sumberdaya yg diperlukan untuk mencapai tujuan.
b.    Anggota organisasi melaksanakan aktivitasnya konsisten dengan tujuan dan prosedur yang  sudah ditetapkan
c.    Memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga untuk mencapai
b.    Tujuan, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila kemajuan tidak dihasilkan.
2.  Organizing (mengorganisasi) adalah proses memperkerjakan dua orang/lebih untuk bekerja- sama dgn cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran
3.   Leading (memimpin) adalah proses mengarahkan danmempengaruhi aktivitas yang  berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi.
4.  Controlling (pengendalian) adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas  sebenarnya  sesuai dgn aktivitas yg direncanakan.

 Fungsi pengendalian melibatkan beberapa elemen :
  1. a.Menetapkan standar prestasi kerja
  2. b.Mengukur prestasi saat ini
  3. c.Membandingkan prestasi ini dengan standar yang telah ditetapkan
  4. d.Mengambil tindakan korektif bila ada deviasi yang dideteksi
 











  1. Mengapa Belajar Teori Manajemen
Theory (teori) adalah sekelompok asumsi yang masuk akal  dikemukakan untuk menjelaskan hubungan antara dua fakta atau lebih yang dapat diamati serta menyediakan dasar yang mantap untuk memerkirakan peristiwa pada masa depan.

1.      Teori memberikan fokus yang mantap untuk memahami apa  yang kita alami.
2.      Teori mempermudah kita berkomunikasi dengan efisien dan
3.      dengan demikian bergerak kearah hubungan yang semakin kompleks
Teori membuat kita - bahkan, menantang kiata – untuk terus belajar mengenai dunia kita

2. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
1.  Aliran manajemen ilmiah
Scientific managemen theory (teori manajemen ilmiah) adalah pendekatan manajemen, dirumuskan oleh Frederick A Taylor dan kawan-kawan antara tahun 1890 dan 1930, yang mencoba menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja.

2. Aliran Teori organisasi klasik
Classical organization theory (teori organisasi klasik) adalah Suatu usaha, dipelopori oleh Henry Fayol untuk mengenali prinsip-prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen efektif.

3. Aliran Tingkah laku organisasi adalah manusia
Behavior school (aliran tingkah laku) adalah sekelopok sarjana manajemen yang terlatih dalam bidang sosiologi, psikologi serta bidang-bidang terkait, yang menggunakan keanekaragaman pengetahuan mereka untuk memahami dan menjalankan manajemen organisasi secara efektif.

4. Aliran ilmu manajemen
Managemen scince school (aliran ilmu manajemen) adalah Pendekatan masalah manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat model, menganalisa dan
menyelesaikannya.


3.      PERKEMBANGAN MUTAKHIR DALAM  TEORI MANAJEMEN

1.      Pendekatan Sistem
adalah pandangan bahwa organisasi sebagai sistem yang  dipersatukan dan diarahkan dari bagian bagian yang saling berkaitan.
2.    Pendekata kontigensi
Adalah pandangan bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan kontribusi untuk pencapaian sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda.
3.     Keterlibatan dinamik
Adalah pandangan bahwa waktu dan hubungan manusia mendesak manajemen untuk memikirkan ulang pendekatan tradisional dalam menghadapi perubaha yang etrus menerus berlangsung den cepat.

4.    PROSES PERENCANAAN (PLANNING)

Pengertian :
Ø  Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Ø  Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
 














EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN (PLANNING):
Tahap 1, Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan èdimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja

Tahap 2, Merumuskan keadaan saat ini ètahap ini memerlukan informasi terutama tentang keuangan dan data statistik, yang diperoleh melalui komunikasi.

Tahap 3, Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan è segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan
Tahap 4, Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan è Pengembangan berbagi alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif terbaik dan paling memuaskan

MANFAAT PERENCANAAN
  1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
  2. Membantu kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama
  3. Memungkinkann manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
  4. Membantu penempatan tanggungjawab lebih cepat lanjutan.
  5. Memberikan cara pemberian perintah untuk operasi
  6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
  7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
  8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
  9. Menghemat waktu, usaha dan dana

KELEMAHAN PERENCANAAN
1.    Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi yang nyata
2.    Cenderung menunda kegiatan
3.    Terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
4.    Kadang-kadang hasil yg paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual
5.    Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten

 















PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

Pengorganisasian è proses penyusunan struktur organisasi yg sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yg dimiliki dan lingkungan yg melengkapinya
Aspek utama proses proses penyusunan struktur organisasi ada 2 (dua) yaitu:
                        * Departementalisasi àpengelompokkan kerja
                        * Pembagian kerja à pemerincian tugas pekerjaan
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya, yg tercermin pada struktur organisasi yg mencakup :
  1. Pembagian kerja
  2. Departementalisasi
  3. Bagan organisasi formal
  4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
  5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
  6. Saluran komunikasi
  7. Penggunaan komite
  8. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yg tidak dapat dihindarkan



PEMBUATAN KEPUTUSAN.
Pendahuluan: Pembuatan Keputusan merupakan bagian kunci kegiatan manajer, misalnya untuk:
- Investasi dan Reinvestasi
- Meningkatkan volume penjualan.
- Menaikkan harga jual.
- Mengambil tindakan pada fungsi operatif MSDM.
- Menentukan lokasi tempat kediaman perusahaan dan tempat kedudukan perusahaan yang baru dan juga lokasi gudang baru dan lain-lain.

Pembuatan Keputusan adalah menggambarkan proses
melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
1. Tipe-tipe Keputusan.
Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara
keputusan yang dibuat dibawah kondisi kepastian,
resiko dan ketidak pastian:
a. Keputusan- keputusan yang diprogram. adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan,
aturan atau prosedur.
Keputusan-keputusan ini rutin dan berulang-ulang, karena setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan-kebijaksanaan tertulis dan tidak tertulis untuk memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan  alternatif-alternatif.
Contoh:
Manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji karyawan yang baru, karena organisasi pada
umumnya sudah mempunyai standar gaji untuk semua pegawai.

b. Keputusan- keputusan yang tidak diprogram.
adalah keputusan yang berkenaan dengan maslahmasalah khusus, khas dan tidak biasa.
contoh:
-Keputusan cara pengalokasian sumber-sumber  daya organisasi.
- Penanganan lini produk yang jatuh di pasaran dll.




2. Proses Pembuatan Keputusan.
Identifikasi dan diagnosa masalah.  Pengumpulan dan analisa data
Pengembangan alternatif-alternatif. Evaluasi alternatif-alternatif   Umpan balik Pemilihan alternatif. Implementasi keputusan. Evaluasi hasil keputusan.  


3. Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan
Para manajer akan sulit untuk membuat keputusankeputusan tanpa melibatkan para bawahannya. Keterlibatanini dapat dibagi dua;
  • Kelompok formal, yaitu seperti penggunaan  kelompok-kelompok atau panitia dalam pembuatan keputusan, misalnya Pokja atau Kelompok Kerja dalam  merumuskan sistem anggaran terpusat.
  • Kelompok informal, yaitu bantuan para bawahan terjadi pada setiap tahap proses pembuatan keputusan. Banyak manajer merasa bahwa keputusan-keputusan yang dibuat kelompok, seperti panitia lebih efektif karena memaksimumkan pengetahuan orang banyak, dan ada juga sebagian manajer lainnya menghindari keterlibatan kelompok, karena mereka merasa bahwa hal itu akan memperlambat proses pembuatan keputusan.

4. Karakteristik berbagai Situasi Keputusan.
Karakteristik pokok situasi keputusan menurut Vroom dan Yetton adalah sebagai berikut:
1.      Adakah persyaratan kualitas dimana suatu penye-
2.    lesaian lebih rasional dibanding yang lain?.
3.      Apakah manajer mempunyai informasi cukup  untuk
4.    membuat keputusan yang berkulitas?.
5.      Apakah situasi keputusan terstruktur?.
6.    Apakah penerimaan keputusan oleh para bawahan
7.    merupakan faktor kritis implementasi efektif
8.      keputusan?.
9.    Adakah kepastian yang layak bahwa keputusan
10.  akan diterima para bawahan bila manajer
11.  Adakah kepastian yang layak bahwa keputusan
12.  akan diterima para bawahan bila manajer membuat keputusan sendiri?.
13.  Apakah para bawahan manajer menyebarkan tujuan
14.  organisasi untuk dicapai bila maslah dipecahkan?.
15.  Apakah penyelesaian yang disukai akan menyebabkankonflik diantara para bawahan?.
Dengan kata lain, variabel-variabel kunci diatas akan menentukan apakah sebaiknya para manajer melibatkan para bawahan dalam pembuatan keputusan atau membuat keutusan sendiri tanpa para bawahannya.


Ø  PEMBUATAN KEPUTUSAN (lanjutan).
1. Metoda-metoda Kuantitatif dalam pembuatan keputusan.
Operasi organisasi akan bertambah besar dan semakin kompleks dan mahal sehingga semakin sulit pula manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang efektif.

Dengan demikian manajer tidak harus bergantung pada intuisinya saja dalam membuat keputusan, tetapi mereka memerlukan bantuan berbagai teknik dan
peralatan kuantitatif.
·         Riset Operasi (Operation Research):
adalah menggambarkan, memahami dan memperkirakan atau meramal perilaku berbagai
sistem yang kompleks.
·         Tujuannya adalah:
untuk menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar pembuatan keputusan, dengan menggunakan

teknik-teknik ilmiah & matematika digunakan untuk:
o    untuk membangun model-model yang meramal

  • perubahan dalam lingkungan.
  • memperkirakan hasil berbagai kegiatan.
  • mengevaluasi hasil kegiatan.

Comments

Popular posts from this blog

Layanan Cloud : SaaS, PaaS dan IaaS

PERANCANGAN DATABASE